Rektor IKTL: Konkretisasi Spirit Leven Menuju Kampus Ramah Disabilitas
IKTL, Larantuka – Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) pada Jumat (2/08/2024) berkolaborasi dengan Yayasan I.J. Kasimo menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema: Meningkatkan Kolaborasi Para Pihak kepada Masyarakat Rentan Disabilitas di Wilayah Timur Menuju Indonesia Emas 2045. Seminar tersebut bertempat di pelataran Kampus IKTL. Hadir dalam seminar tersebut diantaranya: Uskup Larantuka, Mgr. Frans Kopong Kung, Pr; Komisioner Komisi Nasional Disabilitas RI, Kikin Purnawirawan Tarigan Sibero; Perwakilan Penjabat Bupati Flores Timur; Para Camat se-Kabupaten Flores Timur; Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Flores Timur; Ketua Yayasan I.J. Kasimo, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Henricus Leven; Ketua Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka; Pimpinan Sekolah Luar Biasa Weri bersama para guru, mahasiswa IKTL dan para dosen serta pegawai IKTL.
Seminar nasional tersebut berlangsung dari Pkl. 13.00 wita dan berakhir pada Pkl. 15.30 wita. Seminar tersebut diawali dengan sambutan dari Ketua Lembaga Pendampingan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Yayasan I.J. Kasimo, Paulina Heni Hayon. Dalam sambutannya, Heni Hayon menandaskan bahwa Yayasan I.J. Kasimo memandang penting untuk melakukan kegiatan ini sebagai upaya membangun paradigma dan kepedulian masyarakat dalam melaksanakan pemenuhan hak penyandang disabilitas menuju Indonesia inklusi.
Penekanan tentang keberpihakan kepada penyandang disabilitas ini juga ditandaskan oleh Rektor IKTL, Dr. Imelda Oliva Wissang, M.Pd dalam sambutan awalnya. Rektor IKTL pada kesempatan ini memberikan aksentuasi pada konkretisasi spirit dari Henricus Leven (Pelindung Yayasan Perguruan Tinggi Henricus Leven) menuju kampus ramah disabilitas.
“Membicarakan kampus ramah disabilitas, kita akan bersentuhan dengan pendidikan inklusi sebagai proses belajar yang terbuka untuk semua. Dimana peserta didik difabel menempuh pendidikan bersama dengan peserta didik non difabel secara reguler dan total. Komitmen ramah difabel merupakan komitmen bersama pada seluruh lapisan masyarakat yang harus ditegakan secara konsisten. Kampus IKTL dalam konteks pendidikan inklusi menjadi rumah ramah bagi penyandang disabilitas dengan tekad dan komitmen siap mengadvokasi peraturan dan kebijakan pemerintah dengan membuka pintu selebar-lebarnya bagi calon mahasiswa berkebutuhan khusus untuk mengikuti palaksanaan proses belajar mengajar di IKTL”, tandas Rektor IKTL.
Kesempatan sambutan juga diberikan kepada Uskup Larantuka dan sekaligus membuka secara resmi pelaksanaan seminar nasional tersebut. Mgr. Frans dalam sambutannya menekankan bahwa bicara atau upaya untuk kaum disabilitas memang merupakan panggilan kemanusiaan yang bersifat universal. Semua bangsa terpanggil untuk memperjuangkan dan untuk membela bahkan memberikan perhatian yang penting bagi penyandang disabilitas.
Seminar nasional selanjutnya diisi dengan penandatanganan kerjasama dengan para pihak dan pemaparan materi terkait meningkatkan kolaborasi para pihak kepada masyarakat rentan disabilitas di wilayah timur menuju Indonesia emas 2045. Narasumber yang hadir dan memaparakan materi dalam seminar tersebut yakni Kikin Purnawirawan Tarigan Sibero (Komisioner Komisi Nasional Disabilitas RI) dan Yohanes Daton Beribe, S.Sos (Sekretaris Dinas Sosial Kab. Flores Timur). Kedua narasumber mengupas secara baik tema yang disodorkan dan secara umum bermuara pada satu hal penting yakni keberpihakan pada kaum disabilitas.
Ruang diskusi selanjutnya dibuka oleh moderator, Pilipus Wai Lawet, M.Pd dan para audiens mengemukakan sejumlah pertanyaan yang selanjutnya dijawab secara baik oleh kedua narasumber. Kesimpulan akhir dari diskusi tersebut adalah keberadaan kaum disabilitas bukan merupakan masalah melainkan potensi dan karena itu penting untuk dihormati dan dihargai.* (HBW)