Dr. Dati Nawastuti, M.Sc Menyabet Penghargaan Internasional sebagai Best Creative Video dari Kegiatan Summer Course Universitas Diponegoro
Laporan: Dr. Dati Nawastuti, M.Sc
IKTL, Larantuka – Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro telah mengadakan kegiatan The 7th Summer Course Program dengan tema Exploring Indonesian Community Service, Tourism, and Agriculture yang berlangsung secara online pada tanggal 7 Juli sampai 7 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 68 peserta yang berasal dari berbagai negara antara lain Indonesia, Filiphina, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Mesir. Pada kegiatan tersebut narasumber yang dihadirkan berasal dari The University of British Columbia, Texas A&M University, Norwegian Mycellium, Gifu University, dan Universitas Diponegoro.
Kegiatan dibuka oleh Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc, Ph.D (7/07/2025) yang dilanjutkan dengan pengenalan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, penjelasan tentang Summer Course, rundown kegiatan dan aturan.
Pemaparan materi dilakukan pada hari kedua dan hari ketiga. Materi hari kedua dibawakan oleh Muh. Syukron, S.P., M.S dari The University of British Columbia. Materi yang dibawakan dengan judul: Challenges and Opportunities in Strengthening Local Food. Pada hari ketiga Rafael Landaverde, Ph.D dari Texas A&M University membawakan materi berjudul Digital innovation in Agrifood Systems to support Community Service.

Setiap narasumber selalu melakukan tanya jawab dengan mengadakan kuis interaktif sehingga membuat peserta tidak jenuh selama penyampaian materi tersebut. Kuis maupun pertanyaan interaktif dilakukan dengan menjawab secara individu maupun kelompok diskusi kecil selama 15 menit untuk mengerjakan tugas kelompok. Jawaban dapat dilakukan secara langsung, chat di zoom, link maupun barcode yang diberikan oleh narasumber. Tentu ini merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi peserta setelah penyampaian materi, peserta diberikan tugas yang harus dikumpulkan beberapa hari kemudian. Tugas dapat berupa membuat makalah, mereview video dan mengulasnya serta menyiapkan pertanyaan dari video yang telah di review. Acara yang juga ditunggu oleh peserta yaitu setiap hari sebelum penutupan kegiatan panitia selalu menyiapkan permainan interaktif selama 10-15 menit.

Dalam kesempatan tersebut, salah seorang peserta atas nama Dati Nawastuti sangat tertarik dan menganggap kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan keilmuannya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena selain mendapatkan ilmu dari para pakar di bidangnya juga dapat membangun jaringan ilmu pengetahuan di masa depan”, ungkap Dati.
Lebih lanjut, Dati sangat tertarik dengan materi yang disampaikan oleh Anjorin Ezekiel Adeyemi, Ph.D (Texas A&M University) mengenai Sustainable agriculture and marketing distribution karena pertanian berkelanjutan yang terjadi saat ini harus dilakukan secara terpadu (Integrated Farming Systems/IFS), melakukan manajemen pengelolaan tanah yang baik (pengolahan lahan konservasi, tanaman penutup dan pupuk hijau, pengujian tanah dan penyeimbangan nutrisi tanah), pengelolaan hama dan penyakit terpadu (Integrated Pest and Disease Management/IPM), pengelolaan air yang efisien, pertanian yang presisi, dan pemanfaatan energi terbarukan.
“Berbicara mengenai keberlanjutan tidak bisa hanya dilihat dari satu bidang ilmu. Keberlanjutan adalah sebuah konsep yang menuntut keseimbangan: bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya tanpa mengabaikan ketersediaan sumber daya alam serta menjaga agar generasi mendatang tetap memiliki kesempatan yang sama. Sumber daya alam yang kita miliki jumlahnya sangat terbatas, sehingga apabila digunakan secara terus-menerus dan berlebihan, dampaknya akan berbalik mengancam kehidupan manusia maupun makhluk hidup lain di bumi ini”, terang Dati Nawastuti.
Dati selanjutnya menandaskan tentang pentingnya sikap dan tindakan dalam menjaga keseimbangan antara laut dan darat.
“Bidang keilmuan saya adalah ekonomi biru yaitu ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya kelautan (Ekonomi Sumber Kelautan) namun bukan berarti saya bisa mengabaikan ekonomi pertanian dan ketahanan pangan. Laut dan darat sejatinya adalah satu kesatuan yang saling berkaitan. Apabila membicarakan laut tanpa memahami kondisi daratan ibarat mengemudikan kapal tanpa kompas: kita memang dapat berlayar, tetapi kehilangan arah dan tujuan yang hakiki. Ada sesuatu yang sangat esensial hilang dari gambaran kehidupan jika hubungan keduanya tidak dipahami secara utuh” demikian menurut Dati.
Kegiatan yang berlangsung selama 1 bulan ini diakhiri pada tanggal 7 Agustus 2025 dengan pemberian penghargaan internasional kepada Andrew N. Reigns sebagai Most Active Participant; Siti Jualiah sebagai Best Assignment Submission; dan Dr. Dati Nawastuti, M.Sc sebagai Best Creative Video. Dati Nawastuti merupakan salah seorang dosen pada Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (THP) dan sekarang menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi (FT), Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL).

Melalui pesan WhatsApp, Dati Nawastuti menandaskan bahwa kiranya penghargaan yang diperolehnya ini dapat memacu sivitas akademika IKTL untuk berani berkiprah tidak hanya di Flores Timur saja tetapi juga ke tingkat nasional bahkan tingkat internasional.*(editor: HBW)