Peluncuran Buku dan Bedah Buku Kontekstualisasi Pemikiran Heinrich Leven dalam Pendidikan, Hasil Karya Dosen IKTL
IKTL, Larantuka – Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) pada hari ini, Rabu (29/01/2025) menyelenggarakan acara peluncuran buku dan bedah buku yang berjudul: Kontekstualisasi Pemikiran Heinrich Leven dalam Pendidikan. Kegiatan ini bertempat di Aula Biara Pusat CIJ Ende. Hadir dalam kegiatana tersebut diantaranya: Pimpinan Umum CIJ, Para pimpinan provinsi CIJ, Para suster CIJ, Keluarga besar YAPRTHEL (IKTL dan STP), Keluarga besar Yayasan Bina Wirawan Waibalun (SMK Henricus Leven dan SMPK Ratu Damai), Leven Family Komunitas Waibalun, Keluarga Besar SMP Bina Wirawan Maumere, Keluarga Besar SMP Maria Goreti Ende, Keluarga Besar SMK Muktiasa Ende, Keluarga Besar SMK St. Clemens Boawae.
Kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian menuju Acara Syukuran Penggelaran Hamba Allah Mgr. Heinrich Leven, SVD pada Kamis (30/01/2025). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Panitia Acara Syukuran Penggelaran Hamba Allah Mgr. Heinrich Leven, Sr. Redempta, CIJ. Dalam kesempatan sambutan, Sr. Redempta berpesan kepada IKTL agar menjadi promotor bagi lahirnya Kurikulum berbasis spirit Heinrich Leven.

Bedah Buku menghadirkan tiga pembicara utama yakni: Dr. Imelda Oliva Wissang, M.Pd; RD. Fransiskus Soda Betu, S.Fil., M.Pd; dan Mudmainna, S.E., M.Si. Pembicara I, Dr. Imelda Oliva Wissang, M.Pd mengupas judul: “Menakar Pemikiran Kontekstual Heinrich Leven”. Dalam pemaparannya, Dr. Imelda menegaskan 3 spirit Henrich Leven dalam Pendidikan yakni: spirit iman yang membumi, spirit inovatif, dan spirit awareness. Lebih lanjut beliau menandaskan akan pentingnya membaca buku ini karena mengandung inspirasi dan dapat menjadi motivasi bagi kehidupan setiap hari.
“Buku ini menjadi sumber pengetahuan dan menambah wawasan yang bernilai edukatif bagi pendidikan karakter generasi muda, dan pendidikan nilai dalam lingkup persekolahan CIJ. Dengan membaca buku ini, semakin bertambah pengetahuan tentang Mgr. Heinrich Leven yang sangat dikenal keutamaannya, seorang pribadi yang amat mengandalkan kekuatan Allah; taat; cerdas dan bijaksana sehingga dijuluki “the right men on the right pleace”; tertib adminsitrasi; berpihak pada mereka yang lemah dan berderita, khusunya kaum perempuan dan anak-anak.” Tandas Dr. Imelda.
Pembicara II, RD. Fransiskus Soda Betu, S.Fil., M.Pd mengupas tentang ide-ide utama, argumentasinya, serta gaya penulisannya dalam buku Kontekstualisasi Pemikiran Heinrich Leven dalam Pendidikan dan diakhiri dengan pandangan Romo tentang pemikiran Mgr. Heinrich Leven dari tinjauan kurikulum.
RD. Fransiskus membedah isi buku tersebut dalam 4 bagian besar yakni: Spirit iman membumi dari Mgr. Heinrich Leven; Spirit awareness; Spirit inovatif; dan Kesimpulan dan Saran.
Di akhir dari pemaparan materinya, Romo Fransiskus memberikan beberapa saran terkait spirit Mgr. Heinrich Leven, SVD dalam bidang pendidikan yakni: Pendidikan Karakter dan Nilai Spiritual Berbasis Semangat Mgr. Heinrich Leven, SVD; Keterlibatan Sosial dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Semangat Mgr. Heinrich Leven, SVD; Pendidikan Berbasis Iman dan Tindakan Berbasis Semangat Mgr. Heinrich Leven, SVD; Kepemimpinan dan Teladan dalam Pelayanan Berbasis Semangat Mgr. Heinrich Leven, SVD; Inovasi dan Kreativitas dalam Pendidikan Berbasis Semangat Mgr. Heinrich Leven, SVD; dan Pendidikan Digital Berbasis Etika dan Tanggung Jawab Sosial Berbasis Semangat Mgr. Heinrich Leven, SVD.

Pembicara III, Mudmainna, S.E., M.Si mendesain materinya dengan judul “Peran Nilai dalam Pendidikan”. Mudmainna dalam pemaparan materinya menandaskan bahwa Mgr. Heinrich Leven adalah sosok pemimpin yang berwibawa dan menghargai perbedaan. Di akhir pemaparannya, Mudmainna coba mengkolaborasikan nilai pendidikan Islam dalam konteks pendidikan dalam pengabdiannya di IKTL.
“Atmosfir IKTL telah menanamkan niali-nilai penting yang menjadi fondasi dalam menjalankan roda pendidikan berlandaskan spirit Bapak pelindung Henrich Leven. Perbedaan adalah sebuah kenyataan, tetapi tidak menjadi pemisah untuk kami saling berkolaborasi menghasilkan tenaga pendidikan dan teknokrat yang unggul dan kompetitif demi kejayaan IKTL dari tanah Lamaholot hingga ke kancah internasional,” tegas Mudmainna mengakhiri pemaparan materinya.
Pada akhir kegiatan Bedah Buku, dilaksanakan sesi penyerahan penghargaan kepada para pembicara dan piagam penghargaan kepada para peserta.*(HBW)