Mahasiswa Prodi PBSI Semester IV Gelar Diskusi Lintas Prodi Membedah Cerpen Ina Tonu
Laporan: Carlos Tupen Masan (Mahasiswa Semester IV Prodi PBSI)
IKTL, Larantuka – Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI), khususnya Semester IV pada hari Kamis (13/06/2024) menggelar diskusi lintas prodi bertempat di Ruang B5 Kampus Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL). Peserta diskusi tersebut adalah mahasiswa semester IV Prodi PBSI dan mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika beserta dengan para dosen dari kedua prodi tersebut.
Diskusi tersebut bertujuan untuk membedah sebuah cerpen yang berjudul Ina Tonu. Tujuan dari kegiatan ini sebenarnya berangkat dari semangat akan pentingnya menjaga dan melestarikan nilai-nilai kebudayaan Lamaholot di tengah moderenisasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin berkembang pesat. Oleh sebab itu, diskusi tersebut mengusung tema: Meneladani Semangat dan Perjuangan Ina Tonu, Perempuan Tangguh dari Lamaholot. Perlu diketahui bahwa Cerpen Ina Tonu merupakan salah satu karya dari seniman dan budayawan asal Lewotala-Flores Timur yakni Silvester Petara Hurit.
Dalam pembukaan diskusi tersebut, Rektor IKTL sekaligus Dosen Pengampu Mata Kuliah Apresiasi dan Telaah Teks Fiksi, Dr. Imelda Oliva Wissang, M.Pd menekankan tentang pentingnya generasi Lamaholot untuk melestarikan warisan budayanya.
“Kita harus bangga memiliki warisan budaya yang sangat beragam seperti tarian dan menenun. Sebagai orang Lamaholot, kita perlu untuk mencintai, menjaga dan melestarikan warisan berharga ini”, ungkap Rektor IKTL.
Wakil Rektor III sekaligus sebagai dosen pada Prodi Pendidikan Matematika, Bernadus Bin Frans Resi, M.Pd dalam kegiatan pembukaan juga menandaskan tentang pentingnya peran sebagai orang Lamaholot untuk melestarikan warisan budaya sesuai dengan basic keilmuan masing-masing di tengah perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
“Kita harus berperan aktif dalam menjaga warisan budaya yang sudah ditinggalkan secara turun-temurun ini. Kami dari Program Studi Pendidikan Matematika sudah menerapkan ilmu etnomatematika yang diperoleh di ruang kelas, dengan mengkaji warisan-warisan budaya yang ada di Lamaholot sesuai basic keilmuan kami“, ujar Wakil Rektor III.
Lebih lanjut Bernadus menekankan tentang pentingnya sebuah tindakan nyata yang harus dimulai sebagai sikap untuk menjaga kelestarian budaya.
“Selain melalui diskusi, penting untuk kita kedepannya mulai bertindak secara nyata dalam menjaga kelestarian budaya. Kita bisa mulai dengan hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Contohnya seperti mengenakan tenun khas Lamaholot dengan rasa kecintaan dan rasa bangga“, tandas Bernadus.
Kegiatan diskusi yang berlangsung di ruangan tersebut berjalan dengan tertib dan baik. Setiap peserta yang berjumlah kurang lebih 30 orang ini, menyampaikan pemikiran dan gagasan yang menarik. Mulai dari membedah isi Cerpen berdasarkan unsur intrinsik seperti tema, alur, penokohan, gaya bahasa, latar, dan amanat, sampai pada mengkaji lebih mendalam tentang kondisi realitas yang terjadi di masyarakat hari ini mengenai pelestarian budaya.
Perlu diketahui juga bahwa diskusi yang berlangsung kurang lebih 2 jam ini merupakan bagian dari Ujian Akhir Semester (UAS) Mata kuliah Apresiasi dan Telaah Teks Fiksi. Tujuan akhir dari diskusi ini bukan hanya sekedar mendapatkan nilai akhir semester tetapi lebih luas dari itu yakni mampu membangun kesadaran bersama sebagai orang Lamaholot untuk peduli dan menjaga warisan budaya melalui pikiran dan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai orang Lamaholot.* (editor: HBW)