Berita

Kepala LLDikti Wilayah XV Memberikan Kuliah Umum bagi Dosen dan Pegawai IKTL

Spread the love

Saya berharap dengan adanya LLDikti Wilayah XV, semua Perguruan Tinggi di NTT peringkatnya naik. Oleh sebab itu, saya mengharapkan tahun depan ada perubahan dan penekanan ada pada peningkatan kepangkatan dosen. Kita harus bergerak maju dan menjadi besar! ungkap Prof. Mangadas.


IKTL, Larantuka Para dosen dan pegawai Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) pada hari Selasa (28/9/2021) menyelenggarakan Kuliah Umum dengan menghadirkan narasumber dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XV. Narasumber dalam Kuliah Umum tersebut yakni Prof. Drs. Mangadas Lumban Gaol, M.Si., Ph.D (Kepala LLDikti), Benediktus Gaya, S.Pd., MM (Analisis Pelaksanaan Akademik dan Publikasi), Octofianus Jacob Boesday, ST., M.Si (Analis Sistem Informasi dan Jaringan). Kuliah Umum tersebut dilaksanakan di kampus IKTL sebagai bagian lanjutan dari wisuda sarjana yang digelar sehari sebelumnya (27/9/2021).

Prof. Drs. Mangadas dalam pemaparannya menekankan sejumlah hal yang pada intinya bermuara pada mutuh sebuah lembaga Perguruan Tinggi. Beliau mengharapkan agar dosen-dosen IKTL yang belum mengurus jabatan fungsionalnya untuk segera mengurus dan mengirimkan dokumennya ke LLDikti Wilayah XV. Hal ini ditandaskan sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan dan kemajuan dari sebuah perguruan tinggi.

“Semua dosen yang ada di sini yang belum mengurus jabatan fungsionalnya, saya tunggu sampai akhir Desember ini untuk mengusulkan jabatan fungsionalnya, sebab kewenangan ada di kami untuk memutuskannya. Saya berharap dengan adanya LLDikti Wilayah XV, semua Perguruan Tinggi di NTT peringkatnya naik. Oleh sebab itu, saya mengharapkan tahun depan ada perubahan dan penekanan ada pada peningkatan kepangkatan dosen. Kita harus bergerak maju dan menjadi besar!” ungkap Prof. Mangadas.


Lebih lanjut Prof. Mangadas menekankan pada aspek keterlibatan dosen dalam melakukan penelitian dan publikasi ilmiah. Beliau memotivasi para dosen IKTL untuk ikut ambil bagian dalam hibah penelitian dosen pemula. Bagi beliau, keterlibatan dosen dalam hibah ini merupakan kesempatan emas untuk mengembangkan keilmuan dan sekaligus memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Prof. Mangadas membeberkan data terkait jumlah judul proposal penelitian yang diajukan untuk mendapat hibah penelitian ini yakni dari 3000-an judul penelitian, hanya 188 judul yang diterima. Oleh sebab itu, Beliau mengharapkan agar dosen-dosen IKTL harus memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya dengan setiap tahun mengikuti hibah penelitian ini.

“Saya mengharapkan agar setiap dosen bisa ikut ambil bagian dalam hibah penelitian ini karena hal ini merupakan kesempatan emas. Jika setiap dosen aktif melakukan penelitian, maka kesempatan untuk membuat jurnal penelitian terbuka lebar. Selain itu, kami akan mengadakan pelatihan bagi para dosen IKTL dalam penyusunan proposal hibah penelitian dosen pemula yang nantinya akan bertempat di IKTL”, tandas Prof. Mangadas.

Dalam momen Kuliah Umum tersebut, Prof. Mangadas juga memotivasi para dosen untuk ikut sertifikasi dosen (serdos). Ia membeberkan data bahwa dari 3.034 dosen yang ada di LLDikti Wilayah XV, baru 620 orang dosen yang sudah serdos. Harapan besar semoga ke depannya, semua dosen sudah tersertifikasi karena hal ini akan meningkatkan kesejahteraan para dosen dan bisa membantu yayasan swasta dalam hal gaji. Beliau cukup bangga karena IKTL sudah memiliki 8 orang dosen yang sudah serdos.

Para Dosen dan Pegawai IKTL sedang menyimak materi dalam Kuliah Umum (28/9/2021)

“Dari 3.034 dosen yang ada di LLDikti Wilayah XV baru 620 orang dosen yang sudah serdos. IKTL cukup bagus karena sudah memiliki 8 orang dosen yang sudah serdos. Harapannya, hal ini perlu ditingkatkan agar dosen-dosen IKTL semakin profesional”, lanjut Prof. Mangadas.

Lebih lanjut, Prof. Mangadas berbicara soal student body. Mangadas mengharapkan agar student body IKTL dari tahun ke tahun harus semakin meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan student body adalah promosi. IKTL harus terus dipromosikan di media cetak dan online agar semakin banyak orang yang tertarik bergabung di IKTL. Oleh sebab itu, profesor menekankan agar program studi-program studi yang ada di IKTL harus program studi yang inovatif, sehingga menarik semakin banyak calon mahasiswa. Program studi-program studi yang peminatnya kurang perlu dipikirkan untuk diperbaharui.

Pembicara lain dalam Kuliah Umum tersebut adalah Benediktus Gaya, S.Pd., MM (Analisis Pelaksanaan Akademik dan Publikasi). Dalam pemaparan materinya, Benediktus menggambarkan tentang Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Uang Kuliah Tunia (UKT) bagi mahasiswa penerima beasiswa tersebut. Beliau menandaskan bahwa kuota penerima beasiswa KIP dan UKT di tahun ini berkurang karena lebih banyak dana dialihkan untuk penanganan Covid-19. Tahun ini LLDikti Wilayah XV hanya mendapat jatah sebanyak 1.270 calon penerima beasiswa KIP dan hal ini berkurang karena tahun sebelumnya diberikan jatah sebanyak 1.729.

“Tahun ini, kuota penerima beasiswa KIP hanya 1.270 dibandingkan dengan tahun 2020 yakni 1.729. Pengurangan kuota ini disebabkan karena pemerintah lebih banyak mengalokasikan dana untuk penanganan covid-19 di Indonesia”, terang Benediktus.

Lebih lanjut Benediktus menandaskan bahwa karena berkurangnya kuota penerima beasiswa ini, maka akan dibuat sejumlah pertimbangan dalam pembagian kuota untuk masing-masing Perguruan Tinggi di LLDikti Wilayah XV.

“Mengingat berkurangnya jatah kuota penerima beasiswa ini, maka kami akan membuat sejumlah pertimbangan terkait pembagian kuota ke masing-masing Perguruan Tinggi. Ada beberapa pertimbangan yang diambil yakni soal student body, akreditasi program studi dan keterlibatan Perguruan Tinggi dalam mengimplementasikan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Selanjutnya, bagi program studi yang berakreditasi C, jatah kuota akan berkurang. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan akreditasinya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk punishment bagi program studi untuk meningkatkan akreditasinya”, tandas Benediktus.

Pembicar terakhir dalam Kuliah Umum tersebut adalah Octofianus Jacob Boesday, ST., M.Si (Analis Sistem Informasi dan Jaringan). Octofianus dalam pemaparannya menekankan pada Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDikti). Beliau menekankan bahwa sehatnya sebuah lembaga Perguruan Tinggi, salah satu indikatornya adalah kelengkapan data di PDDikti. Oleh sebab itu, Beliau mengharapkan agar data tersebut harus diperbaharui (up date) karena data tersebut menjadi sumber informasi bagi masyarakat luas.

“Data di PDDikti harus di up date sampai 100% karena menjadi sumber informasi yang akurat dan kredibel. Terkait dengan IKTL, berdasarkan data yang ada PDDiktinya masuk dalam kategori baik. Ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Sebuah Perguruan Tinggi dikatakan sehat, salah satu indikatornya adalah kelengkapan data di PDDikti. Data PDDikti ini menjadi salah satu sumber informasi bagi masyarakat luas. Jika data PDDikti tidak lengkap akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat bagi sebuah Perguruan Tinggi”, tandas Octofianus.

Setelah pemaparan materi dari para pembicara, kesempatan selanjutnya diberikan kepada para dosen dan pegawai untuk bertanya dan berdiskusi. Sesi tanya jawab dan diskusi berjalan dengan penuh kekeluargaan dan saling memotivasi. Terima kasih LLDikti Wilayah XV yang telah memberikan muatan materi dan motivasi yang sangat berharga bagi perkembangan IKTL ke depannya. (Admin: HBW)