Bekali Jiwa Wirausaha bagi Mahasiswa, Prodi THP IKTL Gelar Praktik Pembuatan Loma’ Ikan Tuna (Thunnin)
Praktik ini sungguh bagus karena saya dan teman-teman mahasiswa THP Semester III sangat membantu kami dalam proses kreatif dalam mengembangkan ilmu yang kami dapatkan untuk bisa mengolah hasil perikanan walaupun secara sederhana. Praktik ini membuat kami semakin bersemangat untuk melahirkan ide-ide baru soal bagaimana mengelola hasil perikanan yang ada, ungkap Yulius.
IKTL, Larantuka – Ada yang baru dari aktivitas mahasiswa pada hari ini (Jumat/8/10/2021) di kampus Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL). Hari ini mahasiswa dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (Prodi THP) Semester III menggelar praktik pengolahan ikan tuna (thunnin). Pengolahan ikan tuna tersebut diolah dengan cara di-loma‘. Loma‘ dalam bahasa Lamaholot diartikan sebagai teknik pengolahan makanan dengan cara dimasukkan ke dalam bambu dan selanjutnya dibakar sampai matang. Praktik tersebut sebagai bagian lanjutan dari Mata Kuliah Kewirausahaan yang diampu oleh Maria Fatima Beribe, M.Pd.
Praktik pengolahan ikan tuna tersebut dimulai pada pkl. 09.00 wita sampai pkl. 12.00 wita. Praktik tersebut melibatkan 24 mahasiswa bersama dengan 3 orang dosen pendamping. Ketika dipantau di lapangan, tampak mahasiswa saling berkolaborasi dan bertanggungjawab dengan tugas yang telah dipercayakan. Masing-masing memiliki peran yang berbeda-beda tetapi punya satu tujuan yakni menghasilkan olahan ikan tuna yang diharapkan.
Hadir dalam praktik tersebut adalah Ibu Yosephina M.J. Batafor, S.Pi., M.Si selaku Ketua Program Studi THP. Ketika dihubungi, Beliau mengungkapkan soal realitas ketersediaan bahan mentah dari ikan tuna yang ada ada di Flores Timur. Oleh sebab itu, sebagai bentuk tindak lanjut dari ketersediaan ikan tuna di Flores Timur, maka praktik ini dilakukan untuk melatih mahasiswa agar bisa membuat dan menghasilkan produk lokal siap saji yang dapat dijangkau masyarakat luas.
“Realitas yang dialami di Kabupaten Flores Timur terkait ketersediaan bahan mentah dari ikan tuna lebih didominasi oleh perusahaan swasta. Perusahaan swasta sejauh ini lebih banyak bergerak di bidang jual-beli ikan tuna dalam bentuk segar (loin). Oleh karena itu, pada praktik kali ini lebih ditekankan pada konsep latihan bagi mahasiswa agar bisa membuat dan menghasilkan suatu produk lokal siap saji yang bisa dijangkau oleh kalangan masyarakat di Kabupaten Flores Timur. Masyarakat dapat mengkonsumsi ikan yang sama tetapi dalam bentuk olahan sederhana yaitu loma“, ungkap Yosephin.
Pernyataan lanjutan juga disampaikan oleh Ibu Maria Fatima Beribe, M.Pd. Ibu Fat – sebagaimana ia biasa disapa – menandaskan bahwa praktik ini bertujuan untuk menanamkan jiwa wirausaha bagi mahasiswa dan sekaligus mengingatkan mahasiswa THP akan potensi ikan tuna di Kabupaten Flores Timur.
“Selain menciptakan mahasiswa yang mempunyai pengetahuan tentang kewirausahaan, saya sangat mengharapkan output yang dihasilkan melalui Mata Kuliah Kewirausahaan adalah mampu menanamkan jiwa wirausaha dalam diri mahasiswa THP dan mahasiswa mampu menangkap peluang yang ada di Kabupaten Flores Timur yang nota bene adalah daerah penghasil ikan. Oleh sebab itu, praktik hari ini saya mendampingi mahasiswa THP Semester III dalam program kreativitas mahasiswa mengolah ikan secara tradisional dalam bambu atau dalam bahasa Lamaholot disebut dengan loma’” terang Ibu Fat.
Lebih lanjut, Fatima Beribe mengungkapkan bahwa praktik ini juga selain untuk menjawabi output lulusan yang berjiwa wirausaha, tetapi juga sebagai bentuk dukungan untuk program pemerintah yakni GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan).
“Selain menjawabi output lulusan IKTL yang berjiwa wirausaha, kegiatan ini juga untuk mendukung program pemerintah yakni GEMARIKAN atau Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan”, ungkap Fatima.
Pada kesempatan yang sama, media ini coba menghubungi salah satu mahasiswa yang terlibat langsung dalam praktik ini yakni Yulius Carlos Labi. Yulius ketika dihubungi mengungkapkan kebanggannya karena terlibat langsung dalam praktik ini. Ia mengungkapkan bahwa praktik ini sungguh membantu dalam proses kreativitas mahasiswa melahirkan ide-ide dan gagasan baru dalam mengelolah hasil perikanan yang ada.
“Praktik ini sungguh bagus karena bagi saya dan teman-teman mahasiswa THP Semester III sangat membantu kami dalam proses kreatif dalam mengembangkan ilmu yang kami dapatkan untuk bisa mengolah hasil perikanan walaupun secara sederhana. Praktik ini membuat kami semakin bersemangat untuk melahirkan ide-ide baru soal bagaimana mengelola hasil perikanan yang ada”, ungkap Yulius.
Lebih lanjut ia berharap agar ke depannya semoga ada praktik kewirausahaan lainnya. Ia juga mengharapkan agar praktik ini bisa menjadi bekal berharga dalam mengelola hasil perikanan dan selanjutnya bisa dipasarkan.
“Saya bersama teman-teman mengharapkan untuk ke depannya semoga akan ada praktik kewirausahaan lainnya. Saya bersama teman-teman juga mengharapkan semoga praktik Mata Kuliah Kewirausahaan ini bisa menjadi bekal bagi kami dalam mengelola hasil perikanan dan bisa dipasarkan agar menjadi nilai tambah untuk kami ke depannya ketika kami sudah menamatkan pendidikan di IKTL tercinta ini”, jelas Yulius. (Admin: HBW)