Berita

IKTL Laksanakan Penarikan Mahasiswa KKN di Sejumlah Lokasi KKN

Spread the love

IKTL, Larantuka – Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) pada hari ini, Selasa (12/04/2022) secara resmi melakukan penarikan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sejumlah lokasi KKN. Ada sejumlah lokasi yang menjadi tempat KKN mahasiswa yakni Desa Riangduli-Kec. Witihama, Desa Nubalema Dua-Kec. Adonara Tengah, Desa Kokotobo-Kec. Adonara Tengah, Desa Bliko-Kec. Wotan Ulumado, Desa Wulublolong-Kec. Solor Timur, Desa Watowara-Kec. Titehena, Desa Ojandetun-Kec. Wulanggitang, dan Kel. Waiwerang Kota-Kec. Adonara Timur.

Selama kurang lebih 2 bulan, mahasiswa melaksanakan KKN dengan sejumlah program yang telah dirancang di tingkat institut maupun program kolaboratif bersama pihak desa dan kecamatan. Mahasiswa selama KKN telah berproses dengan pelbagai situasi dan kondisi yang dihadapi dan tentunya situasi ini semakin mendewasakan mereka.

Media IKTL sempat hadir di Desa Nubalema Dua dan Desa Kokotobo dan berhasil meliput acara penarikan di kedua desa tersebut. Kesan utama yang terungkap soal kehadiran mahasiswa selama kurang lebih dua bulan adalah mahasiswa mampu menjalankan semua program secara baik dan terencana. Salah satu nilai baik yang paling menonjol dalam kegiatan KKN tersebut adalah kolaborasi mahasiswa dalam menurunkan angka stunting. Tentunya hal ini sangat membantu dalam menyukseskan program Pemerintah Flores Timur dalam menggempur angka stunting.

Foto bersama mahasiswa KKN dengan Pemerintah Desa Nubalema Dua dan dosen IKTL setelah acara pelepasan
Foto bersama mahasiswa KKN dengan Pemerintah Desa Kokotobo dan dosen IKTL setelah acara pelepasan

Kepala Desa Nubalema Dua, Tobias Dore Nama dalam sambutannya mengungkapkan sejumlah hal positif berkaitan dengan keberadaan mahasiswa di desanya, yakni soal pendampingan anak-anak yang tergolong stunting, pendampingan Orang Muda Katolik (OMK), keterlibatan aktif mahasiswa dalam rehab jalan desa dengan dana swadaya sendiri dan pendampingan anak-anak sekolah.

“Banyak hal positif yang diberikan oleh mahasiswa di desa ini. Mahasiswa mampu melakukan sejumlah pendampingan yang baik terhadap anak-anak yang terkena stunting. Mahasiswa dengan luar biasa mampu memotivasi dan mengaktifkan lagi peran serta Orang Muda Katolik dalam membangun desanya. Hal baik lainnya yakni mahasiswa dengan dana swadaya sendiri bersama masyarakat desa mampu merehab salah satu titik jalan yang ada di desa ini. Selain itu, mahasiswa secara aktif melakukan pendampingan bagi anak-anak sekolah yang ada di desa ini”, ungkap Kepala Desa Nubalema Dua.

Kesan positif juga disampaikan oleh Kepala Desa Kokotobo, Andreas Kopong Boli. Dalam sambutannya Kepala Desa Kokotobo mengungkapkan bahwa mahasiswa dalam kolaborasinya dengan pihak Puskesmas Lite telah berhasil menurunkan angka stunting yang ada di Desa Kokotobo. Andreas mengungkapkan bahwa Desa Kokotobo menempati urutan kedua jumlah angka stunting di Kabupaten Flores Timur. Sesuai data kabupaten, anak yang tergolong stunting sebanyak 40 anak.

“Desa Kokotobo menjadi salah satu desa yang angka stunting-nya tertinggi di Kabupaten Flores Timur dan menempati urutan kedua. Kehadiran mahasiswa dan atas kolaborasinya dengan pihak Puskesmas Lite mampu menurunkan angka stunting tersebut. Jumlah angka stunting awalnya 40 anak akhirnya turun menjadi 19 anak. Selain itu juga, mahasiswa mampu memainkan peran serta aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan”, ungkap Kepala Desa Kokotobo.

Atas semua pencapaian ini, Ketua Panitia KKN, Ignasius Boli Suban dalam sambutannya mewakili Pimpinan IKTL mengungkapkan terima kasih atas kesediaan desa menerima dan berproses bersama mahasiswa KKN. Harapannya agar kerja sama ini bisa terus dilanjutkan dalam kesempatan-kesempatan lain, misalnya dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Di akhir sambutannya, Iganasius atau biasa dipanggil Asis, menyampaikan permohonan maaf, jika selama kurang lebih dua bulan ada sikap, perkataan dan perbuatan mahasiswa yang kurang berkenan bagi pihak pemerintah desa dan masyarakat pada umumnya. Ungkapan terima kasih dan permohonan maaf juga disampaikan oleh Ketua Koordinator Mahasiswa di kedua desa tersebut yakni Desa Nubalema Dua oleh Jukin dan Desa Kokotobo oleh Suban.

Penyerahan piagam penghargaan oleh Yeremias Mamu Sare kepada Tobias Dore Nama (Kepala Desa Nubalema Dua)
Penyerahan piagam penghargaan oleh Dominikus Boli Watomakin kepada Andreas Kopong Boli (Kepala Desa Kokotobo)


Pantauan Media IKTL khususnya di Desa Nubalema Dua, pada saat acara penjempuatan tersebut, disiapkan ruang promosi kampus dan tanya jawab terkait perkuliahan di IKTL serta kesaksian singkat dari mahasiswa tentang kuliah di IKTL. Tentunya kesempatan ini menjadi ajang promosi kampus sekaligus memberikan dan meluruskan sejumlah informasi-informasi penting akan keberadaan IKTL di mata masyarakat.

Dosen-dosen yang ikut ambil bagian dalam acara tersebut diantaranya: Ignasius Boli Suban, Yeremias Mamu Sare, Roberta Uron Hurit, Hironimus Bao Wolo dan Dominikus Boli Watomakin. (HBW)