PkM: Penerapan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika SD di SDK Lewotala

Laporan: Roberta Uron Hurit, S.Si., M.Pd

IKTL, Larantuka – Alat Peraga Matematika merupakan suatu perangkat benda konkrit yang dirancang, dibuat, dan disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan dan memahami konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Dengan kata lain, alat peraga matematika merupakan media/perantara dan atau pengantar pesan dari guru ke siswa dalam proses pembelajaran matematika. Proses Pembelajaran Matematika menjadi lebih bermakna jika pembelajaran tersebut merepresentasikan benda konkret dalam bentuk alat peraga matematika.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) kali ini dilaksanakan di SDK Lewotala, salah satu sekolah di Kecamatan Lewolema.  PkM tersebut dilaksanakan pada Sabtu (21 /10/2023). Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00-11.30 Wita. Ketika tiba di lokasi kegiatan, para mahasiswa dan dosen diterima dengan baik oleh Kepala Sekolah, Ibu Yuliana Timu Ruron, S. Pd. SD. Beliau dalam sambutan singkatnya sangat senang karena pada bulan ini banyak mahasiswa dan Dosen IKTL yang berkunjung ke sekolah mereka. Beliau berharap kunjungan dalam rangka PkM ini terus ditingkatkan ke depan.

PkM ini dilaksanakan untuk siswa kelas III sampai kelas VI dan dihadiri oleh 12 Mahasiswa Pendidikan Matematika (Semester V) dan 2 dosen pendamping yakni Roberta Uron Hurit, S. Si., M. Pd dan Lusia Bince Kumanireng, M. Pd serta 4 guru kelas di SDK Lewotala.

Materi yang dibawakan pada PkM ini adalah Bangun Ruang. Setiap kelas di bagi menjadi 3 kelompok. Untuk kelas 4 dan 5 di dampingi oleh Ibu Roberta Uron Hurit dan 6 mahasiswa serta kelas 3 dan 6 didampingi oleh ibu Lusia Bince Kumenireng dan 6 mahasiswa. Bangun ruang yang dijelaskan antara lain: kubus, balok, tabung, kubus, limas segiempat, dan prisma. Untuk materi pengenalan awal, siswa dijelaskan konsep bangun datar serta bangun-bangun apa saja membentuk bangun ruang serta dosen mengarahkan mahasiswa mendampingi siswa untuk membuat alat peraga.

Siswa/i SDK Lewotala dan guru-guru sangat antusias dalam kegiatan ini. Hal ini terbukti dari hasil alat peraga yang dibuat pada selesai PkM. Siswa begitu teliti dan bertanya tentang bangun yang akan dibuat. Para siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk belajar. Para mahasiswa yang merupakan calon guru masa depan juga sangat antusias memberikan materi, pengetahuan dan pengalaman dalam dunia pendidikan di bangku sarjana dengan semangat mentarnsfer ilmu tersebut ke siswa-siswa SD. Berdasarkan proses pembelajaran ini dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran matematika bukan mata pelajaran yang membosakan dan menakutkan karena setiap guru dapat menerapakn strategi dalam memberikan materi. Salah satu strategi dalam proses pembelajaran matematika adalah dengan menggunakan alat-alat peraga matematika.

“Anak-anak kami membutuh matematika, disini pengetahuan matematika masih minim, jadi kami mau Mahasiswa matematika IKTL terus memberi pengetahuan kepada anak-anak kami. Apalagi alat-alat peraga matematika”, ungkap Maria Letek Boleng ketika diminta pendapat tentang kegiatan PkM ini.

Ungkapan kegembiraan juga disampaikan oleh Roberta Uron Hurit, salah satu dosen pendamping kegiatan PkM tersebut. Beliau mengungkapkan kegembiraan dan harapan akan kegiatan ini berlanjut di kesempatan selanjutnya.

“Terima kasih banyak telah menerima kami. Semoga kami datang lagi dengan kerja sama yang lebih banyak lagi. Beginilah mahasiswa kami, beginilah IKTL”, tandas Roberta* (editor: HBW)