Laporan KegiatanPengabdian kepada Masyarakat

Mengasah Keterampilan Mengajar, HMPS Pendidikan Matematika Adakan PKM-M di Desa Waiwadan

Spread the love

Laporan: Antonius Padua Boli Ata Makin (Sie Dokumentasi dan Publikasi)

IKTL, Larantuka – Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 2001 merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa.
Program Kreativitas Mahasiswa adalah kegiatan untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.

Lulusan suatu Perguruan Tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skill, dan communication skill. Jika salah satu keterampilan/kemahiran tidak dimiliki, maka dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, maka pada tanggal 19 s.d 21 November 2021, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (Prodi P,Mat-IKTL) melaksanakan kegiatan PKM-M di Desa Waiwadan, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Kegiatan PKM-M ini mengusung tema “Mengasah Keterampilan Mengajar bagi Calon Guru Matematika dalam Rangka Memperingati Hari Guru Ke–76“. Tema ini diangkat dengan tujuan untuk mengasah keterampilan mengajar bagi calon guru matematika, sebab hal ini menjadi salah satu tuntutan dasar (guru yang professional) di era revolusi 4.0. Untuk merealisasikan tema tersebut, maka Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika (HMPS P.Mat) menyelenggarakan lomba mengajar di tingkat SD tepatnya di SDI Waiwadan dan SDK Waiwadan. Peserta lomba adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika semester I-V yang tidak tergabung dalam Panitia PKM-M. Dengan terlaksananya kegiatan PKM -M ini diharapkan bisa tercipta kader-kader guru khususnya guru matematika yang memiliki kompetensi dan dan daya saing yang tinggi.

PKM-M dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap, tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.

PKM-M diperuntukkan bagi mahasiswa di seluruh Perguruan Tinggi melalui penyediaan dana yang bersifat kompetitif, akuntabel dan transparan. Kriteria yang meliputi inti kegiatan seperti materi kegiatan, strata pendidikan, jumlah anggota, Dosen Pendamping, alokasi biaya, laporan akhir.
PKM-M menumbuhkembangkan HOTS (Higher Order Thinking Skills), Creative Thinking, dan Critical Thinking melalui implementasi filosofi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu (1) Pendidikan dan pengajaran; (2) Penelitian dan pengembangan; (3) Pengabdian kepada masyarakat.
PKM-M secara umum bertujuan untuk memandu mahasiswa menjadi pribadi yang (1) tahu dan taat aturan; (2) kreatif, inovatif; dan (3) objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.

Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menjadikan Mahasiswa Prodi P. Mat. lebih kreatif, konstruktif, inovatif dan berkarakter. Sinergisme akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas persoalan yang dihadapinya. Dengan demikian, pemikiran dan perilaku yang ditunjukkan mahasiswa akan bersifat kreatif (unik dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar), konstruktif (dapat diwujudkan), inovatif (dapat menawarkan suatu model pembelajaran yang baru), dan berkaraktek (mewujudkan nilai-nilai kemanusian di masyarakat).

Sebelum berangkat menuju tempat PKM-M, Mahasiswa Prodi P, Mat. mengikuti acara pelepasan yang dihadiri langsung oleh Irwanius P. Muaraya, S.Pd., M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika (Kepro P. Mat.), Bernadus Bin Frans Resi, M.Pd selaku Dosen Pendamping kegiatan PKM-M dan juga di hadiri oleh para dosen Prodi P. Mat. Acara pelepasan dilaksanakan pada Jumat (19/11/2021), tepat pukul 10.00 WITA bertempat di ruangan kuliah Prodi P. Mat. Acara pelepasan mahasiswa PKM-M ini berjalan lancar.


Rombongan tiba dilokasi kegiatan tepatnya di Desa Waiwadan pada pukul 12.03 WITA dan diterima dengan tangan terbuka oleh Kepala Desa Waiwadan, Lasarus Kasian bersama staf di Kantor Desa Waiwadan.

“Selamat datang adik-adik mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika di Desa Waiwadan dan selamat berproses bersama masyarakat di Desa Waiwadan. Staf Desa siap membantu jika mahasiswa mengalami kendala atau memerlukan bantuan selama kegiatan PKM-M berlangsung,” ungkap Lasarus Kasian.

“Bangga mendapatkan kunjungan dari mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika IKTL. Waiawadan menjadi salah satu pusat perhatian di Kabupaten Flores Timur oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika”, lanjutnya.

Pada kesempatan itu juga Dosen Pendamping, Bernadus Bin Frans Resi, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan PKM–M adalah kegiatan yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain Dharma Pendidikan dan Dharma Penelitian, Mahasiswa perlu belajar dan berbagi dengan masyarakat agar pengalaman bermasyarakat bisa terus dikembangkan sehingga setelah studi berakhir, etika bermasyarakat sudah tertanam dalam diri mahasiswa.

Setelah Kepala Desa membuka kegiatan PKM-M secara resmi, semua mahasiwa diarahkan ke tempat penginapan. Pada hari Jumat waktu setempat tepat pukul 15.30 WITA, semua mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika menjalankan program pertama yaitu melakukan Baksos (bakti sosial). Rombongan PKM-M dibagi dalam tiga kelompok dan bersama beberapa masyarakat melakukan bakti sosial di Masjid Nurul Amamah-Waiwadan, Gereja St. Maria Goreti Waiwadan dan GMIT Eklesia (Gereja Protestan-Waiwadan). Kegiatan dilanjutkan pada malam hari yakni Bedah Film Inspiratif Pendidikan dan Sharing bersama Siswa SMA.


Pada hari kedua (Sabtu, 20/11/2021) adalah Lomba Mengajar. Peserta lomba diarahkan menuju ke sekolah sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan oleh panitia. Masing-masing sekolah didampingi oleh koordinator dan juga beberapa dosen pendamping yang akan menjadi juri dalam perlombaan tersebut. Kegiatan ini di mulai tepat pukul 08.00 WITA dan berjalan dengan lancar hingga pukul 12.30 WITA.

Ekspresi bahagia tercermin dari wajah Bapak/Ibu guru di SDI Waiwadan dan SDK Waiwadan menyambut kedatangan mahasiswa.
Sebelum peserta lomba memasuki ruangan kelas, bapak kepala SDI Waiwadan menyampaikan ucapan terima kasih karena sudah mengunjungi sekolahnya dan harapan besar untuk kegiatan ini.

Kegiatan lomba ini menjadi ajang untuk menyiapkan calon guru matematika yang lebih baik dengan kompetensi yang baik pula. Mahasiswa perlu melihat dan merasakan langsung proses pembelajaran dalam kelas agar bisa memahami karakter setiap siswa dan bisa menyadari bahwa mendidik dan mendampingi siswa bukanlah tugas yang mudah,” tutur beliau.

Lebih lanjut, pada kesempatan itu juga, Irwanius Piter Muaraya, S.Pd, M.M mewakili Bapak/Ibu dosen yang berkesempatan hadir mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak sekolah yang telah menerima kehadiran mahasiswa dengan tangan terbuka.

“Kami sangat terbuka untuk segala kritik dan masukan dari Bapak/Ibu guru, jika dalam proses pembelajaran terdapat kekeliruan yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa”, terang beliau.

Di SDK Waiwadan juga kepala sekolah mengucapkan terima kasih karena sudah mengunjungi SDK Waiwadan. Dan dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa di Kampus mereka adalah Mahasiswa, akan tetapi disini mereka adalah siswa. Oleh karena itu, jika Bapak/Ibu Guru menemukan kekeliruan adik-adik mahasiswa dalam mengajar di kelas, maka tolong diperbaiki. Dengan kehadiran adik-adik mahasiswa sekalian, semoga bisa membuat adik-adik siswa di SDK Waiwadan menjadi lebih memahami konsep matematika yang dianggap masih abstrak, masih sulit, dan kurang bersahabat menjadi lebih nyata, lebih menarik, dan lebih dicintai oleh mereka lewat alat peraga yang telah dikreasikan. Selain itu juga, Kepala Sekolah mengharapkan agar tahun depan Prodi Pendidika Matematika bisa hadir kembali di SDK Waiawadan dengan kegiatan yang serupa.

Selaku dosen pendamping, Bernadus Bin Frans Resi, M.Pd mewakili Bapak/Ibu dosen yang berkesempatan hadir memberikan sambutan juga terkait kegiatan di SDK Waiwadan. Beliau mengatakan bahwa apa yang sudah mahasiswa peroleh di kampus, mereka akan berbagi kepada adik-adik mereka di SDK Waiwadan. Ucapan terima kasih juga kepada Kepala SDK Waiwadan karena sudah dengan tangan terbuka menerima rombongan PKM-M, sehingga mahasiswa dapat menyalurkan dan mengimplementasikan apa yang sudah mereka pelajari di kampus. Beliau berharap semoga apa yang diberikan oleh mahasiswa Prodi P. Mat. dapat bermanfaat bagi adik-adik di SDK Waiwadan.

Disaat yang sama, di sekolah masing-masing, Kepala Sekolah dan Guru Wali Kelas langsung mengarahkan rombongan untuk masuk ke ruangan kelas. Semua mahasiswa langsung berpencar menuju ruang kelas masing-masing sesuai dengan tim yang sudah ditentukan. Mahasiswa melakukan kegiatan lomba mengajar dengan bantuan alat peraga. Alat peraga didesain sekreatif mungkin bertujuan untuk dapat menarik minat siswa untuk belajar matematika. Para siswa sangat antusias dengan kedatangan mahasiswa. Mahasiswa mendesain pembelajaran dengan pola bermain sambil belajar. Artinya siswa diberikan kesempatan untuk bermain dengan memperagakan alat peraga secara bergantian. Dalam bermain tersebut siswa memperoleh ide kreatif untuk membentuk pola pikir tentang makna di balik “kejamnya matematika”. Pembelajaran dengan alat peraga ini mengajarkan kepada siswa bahwa, belajar matematika itu pelan tapi pasti. Bukan soal seberapa konsep yang sudah diketahui oleh siswa, melainkan bagaimana siswa dapat memahami konsep tersebut dengan tepat. Hal seperti ini sering disampaikan oleh dosen pendamping saat melakukan perkuliahan di kelas. Bahwa siswa perlu diberikan ruang untuk berimajinasi/berpikir (merdeka berpikir) sehingga terwujud kurikulum siswa (merdeka belajar).


Setelah kegiatan perlombaan selesai, rombongan mahasiswa bersama Bapak/Ibu dosen dan para guru disuguhkan dengan makanan ala kadarnya sebagai bentuk dari rasa persaudaraan. Dan dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata sebagai tanda kenangan kepada Kepala SDK dan SDI Waiwadan di sekolah masing-msasing. Semua guru terlihat sangat bahagia dan antusias dalam kegiatan ini. Kegitan di akhiri dengan foto bersama rombongan PKM-M dan semua guru di kedua sekolah tersebut.

Sebelum kepala sekolah SDI Waiwadan melepaspergikan rombongan mahasiswa, beliau menyampaikan bahwa pintu sekolah selalu terbuka bagi para mahasiswa yang ingin belajar dan berproses di sekolah. Beliau berharap bahwa kegiatan serupa akan terus berlanjut bahkan bisa dikembangkan menjadi kegiatan yang lebih menarik lagi. Sedangkan di SDK Waiawadan, dalam sambutan penutupnya Wakil Kepala Sekolah menyampaikan dengan menggunakan “Koda Adonara” atau Bahasa Adonara bahwa Deket Nol’ho Pe Kenube No’o Gala. Deket Murine Pe Buku No’o Pena”.

Selesai kegiatan di kedua sekolah tersebut, semua mahasiswa menuju ke tempat penginapan untuk makan dan istirahat siang. Pada sore harinya sekitar pukul 16.00 WITA, mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika melanjutkan kegiatan latihan koor di Paroki St. Maria Goreti Waiwadan bersama beberapa umat Komunitas Basis Gerejani (KBG) untuk perayaan Misa besoknya memperingati Hari Orang Muda Katolik Sedunia. Latihan koor ini didampingi oleh seorang Suster dan beberapa pendamping lainnya dan berjalan dengan lancar hingga selesai.

Minggu, 21 November 2021 adalah merupakan hari terakhir kegiatan PKM-M mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika. Semua rombongan PKM-M (kecuali mahasiswa non Katolik) tiba di Gereja sebelum pukul 06.00 untuk mengikuti Misa pagi. Beberapa mahasiswa menjadi petugas liturgi saat perayaan Misa berlangsung. Bacaan I dan II oleh Benedikta Dua Tukan (Semester I), Dirigen Koor oleh Ketua HMPS yaitu Odilia Perada Holo (Semester V) dan anggota koor oleh semua mahasiswa yang beragama Katolik.

Usai perayaan Misa, Rm. Willem,Pr selaku Pastor Paroki St. Maria Goreti Waiwadan mengucapkan terima kasih kepada mahasiwa Program Studi Pendidikan Matematika IKTL yang telah mengambil bagian dalam pearayan misa kali ini. Rm. Willem juga mengundang secara khusus mahasiswa Prodi P. Mat. untuk mengikuti misa kedua sekaligus melanjutkan diskusi terkait Hari Orang Muda Katolik Sedunia (HOMS) di Stasi St. Damianus Waitenepang bersama seluruh OMK se-paroki Waiwadan pada hari itu juga.

Setelah meninggalkan Gereja St. Maria Goreti Waiwadan, mahasiswa langsung bergegas ke Waitenepang untuk memenuhi undangan dari Pastor Paroki Waiwadan. Usai misa kedua di stasi Waitenepang, dilanjutukan dengan diskusi terkait Hari Orang Muda Katolik Sedunia. Dalam sambutannya, Bapak Dewan stasi St. Damianus Waitenepang mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika IKTL yang telah hadir untuk meriahrayakan Hari Orang Muda Katolik Sedunia di Stasi St. Damianus Waitenepang. Beliau juga dalam sambutannya berjanji bahwa tahun depan akan mengirimkan sebanyak mungkin anak-anak yang telah menamatkan sekolah di tingkat SLTA untuk melanjutkan pendidikan mereka di Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka. Di akhir sambutannya, Beliau berharap mahasiwa Program Studi Pendidikan Matematika IKTL bisa hadir kembali di Waitenepang untuk melakuan PKM-M dan menyalurkan dan mengimplementasikan apa yang sudah mereka pelajari di kampus.

Acara diskusi pun berjalan dengan lancar hingga selesai dan dilanjutkan santap siang sebagai bentuk rasa persaudaraan. Setelah selesai santap siang dilanjutkan dengan bergandeng tangan dalam irama dolo dan foto bersama OMK separoki Waiwadan.
Selanjutnya mahasiswa kembali ke penginapan di Waiwadan tepat pukul 14.00 WITA, dan dilanjutkan dengan mempersiapkan diri mengikuti acara pelepasan di kantor Desa Waiwadan. Dalam acara pelepasan kepala desa menyampaikan permohonan maaf karena tidak ikut serta mengikuti kegiatan-kegiatan mahasiswa di masyarakat karena ada hal penting yang harus diselesaikan di desa. Kepala desa juga berharap agar kegiatan serupa terus berlanjut di tempat ini maupun ditempat lainnya.

See You Next Time Waiwadan dan segala kenangannya, sampai bertemu di lain kesempatan.
Mari terus mendukung, karena Matematika akan menyuguhkan hal-hal positif untukmu semua.
Terima Kasih. (Editor: HBW)