BeritaNews

Prodi Pendidikan Matematika Laksanakan Bina Akrab Demi Wujudkan Pendidikan yang Berdaya Ubah

Spread the love

Laporan: Dewi Waton (Mahasiswa Prodi P. Matematika)

IKTL, Larantuka – Kegiatan masa bina akrab Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika (HMPS P. Mat.) Tahun Akademik 2022/2023 dengan tema “BERELASI DALAM KEBERAGAMAN DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERDAYA UBAH”. Masa Bina Akrab tersebut dilaksankan selama 2 hari yakni dari tanggal 2-3 September 2022. Bina Akrab hari pertama diisi dengan sejumlah materi yang berhubungan dengan motivasi sebagai seorang mahasiswa, sementara pada hari kedua diisi dengan kegiatan Bina Akrab.

Kegiatan Bina Akrab hari pertama (2/9/2022) bertempat di Kampus Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL). Kegiatan Bina Akrab dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi Pendidikan Matematika (Kepro P. Mat.), Irwanius P. Muaraya, S.Pd., MM. Dalam sambutannya, Irwan – begitu sapaannya – mengungkapkan tentang pentingnya kegiatan Bina Akrab bagi mahasiswa.

“Bina Akrab sebagai salah satu bagian dari tahap awal sebelum memulai proses perkuliahan agar mahasiswa saling mengenal satu sama lain. Selain itu, Bina Akrab sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam mewujudkan pendidikan yang berdaya ubah”, ungkap Irwan.

Sesudah Kegiatan Bina Akrab dibuka secara resmi oleh Kepro P. Mat., acara selanjutnya diisi dengan sejumlah pemaparan materi oleh pemateri yang telah dihubungi oleh Panitia Pelaksana Bina Akrab.

Pemaparan materi pertama disampaikan oleh Irwanius P. Muaraya, S.Pd., MM dengan materi tentang “Mengenal Program Studi Pendidikan Matematika”. Irwanius memaparkan keseluruhan profil Prodi P. Mat., secara detail mulai dari visi dan misi prodi samapai pada aktivitas pembelajaran di tingkat prodi.

Materi kedua disampaikan oleh Hironimus Bao Wolo, S.Fil., M.Hum dengan judul: “Keberagaman Berelasi: Momentum Saling Berkolaborasi dan Berproses Menjadi Mahasiswa Seutuhnya”. Hironimus dalam pemaparannya mengungkapkan tentang bagaimana membangun sebuah relasi yang positif dalam keberagaman. Saling membangun relasi yang positif akan memberikan nilai yang baik dalam mewujudkan sebuah kehidupan yang berdaya saing.

“Kalian (mahasiswa), pada saat ini telah membentuk sebuah kelompok yang baru bernama kelompok mahasiswa. Dalam kelompok tersebut, kalian menyatukan diri dengan segala macam perbedaan yang ada. Oleh sebab itu, perbedaan tersebut harus diterima sebagai sebuah kekayaan untuk disyukuri dan bukannya sebagai beban. Dalam perbedaan setiap orang mampu berproses untuk saling memahami, menguatkan demi mewujudkan kehidupan yang lebih bernilai”, ungkap Hironimus.

Mahasiswa Prodi P. Mat., foto bersama Kepro P. Mat., Irwanius P. Muaraya, S.Pd., MM dan Pendamping HMPS Matematika, Bernadus Bin Frans Resi, M.Pd


Sebagai penutup materi di hari pertama, Bernadus Bin Frans Resi, M.Pd membawakan materi terakhir dengan judul: “Pembelajaran Matematika yang Berdaya Ubah”. Bernadus dalam pemaparan materinya mengungkapkan beberapa poin penting bagi mahasiswa baru Prodi P, Mat., yakni: saol peran serta pendidikan yang berdaya ubah dan refleksi kritis soal problematika pendidikan dewasa ini.

“Profesi guru itu sebagai sebuah panggilan, sebuah kehidupan bukan mencari kehidupan semata. Oleh sebab itu, kelak kalian (mahasiswa) sebagai seorang guru harus memainkan peran sebagai pendidik yang profesional, cinta anak didik dan murah hati. Sekolah bukan (selamanya) tempat mencari ilmu namun sekolah merupakan tempat untuk mengasah hati.”, ungkap Bernadus.

Bernadus juga mengungkapkan tentang problem standarisasi pendidikan di Indonesia dan bagaimana calon guru matematika memainkan peran menjadikan matematika berdaya ubah.

“Standarisasi pendidikan tidak memberikan ruang bagi peserta didik untuk bermimpi lebih jauh karena sistem pendidikan hanya bergerak dalam pola klasik yakni menyuruh atau melarang. Kalian adalah calon guru matematika masa depan, maka perlu merubah gaya klasik ini. Matematika itu sebenarnya adalah kemampuan menangkap (melihat) pola dari sesuatu (semula) tidak berpola. Orang matematika biasanya sastranya bagus-bagus. Jika tidak maka matematika akan kehilangan gairah bahkan tidak berdaya ubah”, tandas Bernadus mengakhiri materinya sekaligus menutup kegiatan Bina Akrab di hari pertama.

Bina Akrab di hari kedua (3/9/2022) dilaksanakan di Pantai Baun Botin yang berada di wilayah Desa Waimana 2. Rangkaian kegiatan di hari kedua lebih berhubungan dengan bagaimana menjalin keakraban secara konkret di antara mahasiswa. Pelbagai macam permainan (game) yang dilakoni menjadi salah satu cara untuk menguji keakraban, kekompakan dan penalaran mahasiswa. Bina Akrab diakhiri dengan pembagian sertifikat kegiatan kepada mahasiswa baru dan foto bersama.* editor: HBW

Mahasiswa P. Mat., saat sesi foto bersama di Pantai Baun Botin
Salah satu sesi foto saat santap siang bersama dalam keakraban